Ada beberapa alasan saat seseorang lebih memilih untuk tetap menggunakan sepeda MTB vintage. Yang pertama adalah sugesti kenyamanan. Bagi yang telah lama menikmati MTB sejak era frame besi, tentu tubuhnya sudah terbiasa pada geometri sepeda besi yang cenderung touring style. Mereka akan kesulitan untuk beradaptasi dengan model sepeda sekarang yang sebenarnya lebih menunjang untuk aksi yang lebih impresif dan mobilitas lebih tinggi, serta speed bianter. "Paling nyaman ki tetep sepeda wesi", begitu mereka biasa berujar. Istilah kasarnya: boyok e wis kadung fanatik hehe
Alasan kedua adalah romantisme masa lalu. Masa muda atau bahkan masa kecil. Bagi sebagian orang, kenangan adalah sejarah yang jika diingat akan memunculkan emosi tertentu. Beberapa kawan (seangkatan) saya mengaku masih terkenang saat pertama memiliki sepeda pada waktu mereka SD/SMP. Sekitar tahun 1990an awal. Tentu saja sepeda pertama yang mereka punyai adalah sepeda besi. Ada yang dari merk terkenal dalam dan atau luar negeri, ada yang produk industri kecil lokalan. Ada yang dibelikan orang tuanya, hadiah dari paman/ bibinya, ada pula yang mendapatkannya sebagai doorprize saat orang tuanya membeli sepeda motor. Sebagian berhasil merawatnya hingga kini, sebagian lagi ngangkrak di kandang, dihibahkan, terjual, ter-rosok-kan, dll, tapi pada akhirnya mereka rebuild lagi, hunting lagi, karena kenangan yang tak pernah hilang hehe..
Yang juga termasuk pada kategori ini adalah dendam penasaran di masa lalu, dimana dulu dia tidak mempunyai kesempatan untuk memiliki sepeda MTB karena banyak alasan misalnya orang tua tidak mampu membelikan karena memang sepeda jenis MTB harganya lebih mahal dibanding yang lain. Saat keadaan sudah memungkinkan, kesempatan sudah ada, dibelilah sepeda tersebut. Tanpa menghiraukan jaman yang sudah semakin maju, tanpa peduli sudah berbuntut, istri cemberut, dll.. Dan tak bisa dipungkiri bahwa mereka yang terjebak kenangan inilah yang akhirnya membuat harga sepeda vintage merk tertentu melambung tinggi. Berapapun harganya asal hati senang akan ditebus. Bahkan sepeda yang masih dipakai orang pun kadang dipepet dan ditawar haha parah parah.
Alasan lain adalah karena faktor ekonomis. Sepeda besi vintage bekas siap pakai pastinya cenderung lebih miring harganya. Keinginan untuk beraktivitas sepeda seperti orang lain tentunya harus disesuaikan dengan kondisi kantong. Tidak perlu memaksakan. Yang penting tujuan olahraga sehat tecapai. Sehat lahir-batin, sehat jiwa, raga, dan neraca. Apa bagusnya sepeda mehong kalau keluh kesah tentang cicilannya sampai terungkapkan hihihi Satu lagi, goweser cenderung mempertahankan kepemilikan MTB besi Vintage karena dianggap mempunyai nilai seni tinggi dan fleksibilitas tampilan yang cukup variatif. Sepeda jenis ini bisa dimodifikasi kedalam bentuk aliran sepeda yang lain sesuai kebutuhan dan kebiasaan gowes. Bisa dimodif sepeda touring dengan part dan aksesoris lengkap mulai rak pannier, vender, dll. Bisa juga disulap menjadi roadbike dengan ban kecil, stang lengkung dan u-brake. Ada juga yang menjadikannya berpenampilan layaknya sepeda hardtrail masa kini dengan groupset kelas premium dan disk brake hidrolis. Mengutak-atik sepeda, modif berbagai gaya, itu sama mengasyikkannya dengan gowes. Saya sendiri menyeting sepeda besi saya sebagai sepeda hybrid dengan ban 700 x 35c karena lebih sering digowes di jalan aspal tapi dengan speed suuantai poll hehe.
Lantas, bagaimana dengan jawaban dari judul artikel ini? Tentang keistimewaan sepeda besi? Sebenarnya keistimewaan utama dari sepeda besi adalah mampu memberikan efek sehat bagi pemilik yang rajin dan konsisten menggowesnya.
Tapi.. bukankah jawaban ini juga berlaku untuk semua jenis sepeda???!!! Memang hehe.. karena sebenarnya apapun sepedanya, selama dia mampu memberi manfaat kepada pemiliknya, penggowesnya, maka dia adalah sebuah sepeda istimewa. Baik itu manfaat kesehatan, pertemanan, dan wawasan pengetahuan. Manfaat keuangan? Boleh juga tapi itu bonus. Level karir tertinggi seorang goweser memang mbakul wal mblantik pit, tapi tidak semua bakul adalah goweser aktif kwkwkwkwk.
Intinya apapun sepedanya, marilah kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Terutama untuk menabung salah satu aset hari tua yang tak akan ternilai harganya, yakni kesehatan jiwa dan raga. Salam gowes, salam dua pedal, salam mancal, salam sehat.. Boleh saling membulli asal tidak makan hati hehe..
Penulis Janu Federal | Editor Pak Unting
*) mantan blogger. pecinta pitwesi
0 Comments:
Posting Komentar